Jumat, 26 November 2010

Refleksi hari guru

Guru sebagai sosok yang begitu akrab di tengah dunia pendidikan, sebagai pemegang peran utama dalam kancah belajar mengajar. Kehadiran guru sebagi pendidik dan pengajar tidak dapat di pisahkan begitu saja, sebuah kesatuan yang harus menjadi kristal dalam satu wujud diri sosok seorang guru. Peran guru yang sering di artikan sebagai sosok yang di “gugu” dan “ditiru” atau dalam istilah lain “wagu dan saru” adalah sebuah pengejawantahan guru dalam nilai-nilai eksistensi dirinya ditengah masyarakat sebagai “ high social agent”. Tanpa merendahkan keberadaan profesi lain yang jika saja boleh salah, masih dapat dipermaklumkan, tetapi tidak bagi sosok seorang guru.
Diri guru adalah nilai, diri guru adalah hidden kurikulum, diri guru adalah model, diri guru adalah panutan. Bagaimana nasib diri seorang guru yang dibanggakan oleh seorang putri kecil yang duduk dibangku kelas dua SD melebihi kebanggaan pada orang tuanya, dimana kata-katanya adalah sabda bagi malaikat kecil itu, semua menjadi benar asalkan yang berkata ibu guru. Kita sering berbantah kecil dengan putra-putri kita tentang PR atau pelajaran di sekolah ketika kita membantu mereka mengerjakan PR dirumah. Tetapi yang terjadi semuanya sangat tergantung pada bagaimana cara ibu guru mengajar mereka disekolah walaupun yang mengajar dirumah itu adalah sang guru besar di sebuah Universitas ternama yang notabene pernah mengajar sang ibu guru. Sampai kapan sang ibu guru mampu bertahan memegang teguh nilai-nilai itu.
Betapa sebuah perjuangan yang begitu berat tetap “bersih dan suci” ditengah carut marutnya teladan yang terpampang dalam ruang sekolah kehidupan saat ini. Sekolah sebagai high social order lembaga yang masih bisa diharapkan sebagai tempat menanamkan nilai kejujuran, ramah tamah, kesantunan harus tetap bertahan dan berdiri kokoh ditengah terpaan gelombang kehidupan. Mengajar adalah sebuah pekerjaan besar karena kelak pada pundak-pundak kecil itu masa depan kita dipertaruhkan. Sehingga, wahai para guru berbuatlah yang terbaik jadikan mereka itu elang agar bisa terbang melalang buana jangan sampai sang elang diasuh dan dibesarkan oleh induk ayam dan di ajar mengais cacing, karena hidup hanya sekali pastikan malaikat kecil itu mendapatkan guru yang terbaik.
selamat hari guru